Dari PGRI untuk Indonesia: Apresiasi untuk Guru yang Terus Berjuang dalam Keterbatasan


Suara Guru, Jakarta – Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional tahun 2020 berlangsung meriah kemarin (28/11/2020). Acara yang dilangsungkan paduan daring dan luring ini dipusatkan di Gedung Guru Indonesia, Jalan Tanah Abang III/24, Jakarta Pusat. Meski situasi masih pandemi, namun tidak menyurutkan semangat para guru untuk setia menyimak melalui 5 studio saluran zoom berkapasitas @1000 orang, saluran youtube, dan Televisi Guru Nasional (Tunas) PB PGRI. Tercatat sekitar 42 ribu orang yang menonton via youtube, 5 ribu orang via zoom, dan 1500 orang tunas TV. Kemungkinan jumlah guru yang menonton ini lebih, karena di banyak daerah kabupaten/kota menyaksikan acara nonton bersama via zoom dan youtube di kantor sekretariat PGRI masing-masing tingkatan.

Sebagai acara pamungkas adalah sambutan dan amanat dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi guru yang terus berjuang di tengah keterbatasan. “Saya mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional dan HUT ke-75 PGRI. Terima kasih kepada para guru yang pantang menyerah dan terus berjuang di tengah keterbatasan. Terima kasih telah mendidik generasi bangsa menjadi SDM unggul yang selalu mencintai Indonesia,” ujarnya sebagaimana ditayangkan kanal YouTube PB PGRI dan Tunas TV.
Menurut Presiden Jokowi, di tengah kondisi pandemi saat ini, peranan dan inovasi para guru dalam melangsungkan kegiatan belajar-mengajar amatlah vital. Para guru dituntut tetap berkarya dan terus berinovasi melangsungkan kegiatan belajar-mengajar, baik secara daring maupun menemui langsung para siswa di rumah-rumah mereka.
“Guru-guru dipaksa beradaptasi dengan cepat, beralih menggunakan teknologi, mengubah metode belajar, bekerja sekuat tenaga agar anak-anak bisa tetap belajar dengan baik. Tetapi, tantangan akibat pandemi Covid-19 ini tidak boleh menurunkan kualitas pembelajaran,” tuturnya. Lebih lanjut disampaikan Presiden bahwa keterbatasan yang dihadapi tersebut harus dapat diatasi dengan kreativitas sehingga membuat siswa dapat belajar dengan antusias dan memotivasi siswa menjadi pembelajar mandiri. Namun, untuk melakukan hal tersebut, para guru tidak dapat bekerja sendirian. Tantangan pendidikan di era pandemi ini juga harus diatasi dengan sinergi.
Kepala Negara mengatakan, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Peran orang tua sebagai pendidik utama keluarga sangatlah penting untuk mendukung keberhasilan proses belajar anak. Oleh karena itu, komunikasi dan kerja sama antara guru dengan orang tua harus terus ditingkatkan. “Saya menyadari banyak orang tua yang tidak sabar menunggu sekolah dibuka kembali. Tapi kita harus hati-hati karena kesehatan dan keselamatan adalah hal yang terpenting. Kesehatan dan keselamatan para guru maupun siswa peserta didik akan selalu menjadi prioritas tertinggi pemerintah,”lanjutnya.
Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah telah berupaya mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi guru dan orang tua dalam menghadapi pembelajaran di era pandemi, di antaranya dengan pemberian bantuan kuota bagi guru, dosen, siswa, dan mahasiswa. Juga pemberian Bantuan Subsidi penghasilan bagi para guru dan dosen non-PNS sebesar 1,8 juta rupiah. Pemerintah dalam waktu dekat akan mengangkat sekitar 1 juta guru honorer menjadi guru ASN PPPK untuk mengisi formasi kebutuhan guru di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Atas berbagai perhatian pemerintah tersebut, Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden RI, seluruh jajaran Kemendikbud, KemenPan-RB, BKN, Kemendagri, dan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota yang responsif terhadap perjuangan PGRI. Berbagai perjuangan PGRI khususnya di masa pandemi telah dikabulkan pemerintah antara lain dengan (1). terbitnya Perpres No. 98 tentang  Gaji dan Tunjangan PPPK (2). Pemberian kuota kepada guru, dosen, siswa, dan mahasiswa untuk kelancaran PJJ (3). Relaksasi penggunaan BOS dan BOP untuk pembayaran guru honor dan pembelajaran daring (4). Pembatalan Ujian Nasional (UN). Selanjutnya PGRI sangat mengharapkan agar para guru honorer Kategori maupun Non-Kategori khususnya yang berusia di atas 35 tahun diberikan kesempatan menjadi ASN melalui jalur ASN-PPPK.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifah Rosyidi mengatakan bahwa beragam inovasi dihadirkan PGRI untuk Indonesia antara lain, Olimpiade Virtual Gurulympics, peluncuran TV Streaming Tunas TV, Aplikasi Bantu Guru, Inovasi Pembelajaran dalam PGRI Smart Learning and Character Center, Wave (Webinar dan Workshop online) dan beragam inovasi dari PGRI berbagai daerah yang kami persembahkan sebagai tekad kami untuk #menolak menyerah karena covid-19, menolak menyerah kepada berbagai keterbatasan yang dihadapi dalam bekerja.

Menurut Unifah, PGRI sangat mendorong tumbuh kembang guru yang berkarakter kreatif, literat, pembelajar, dan berdedikasi, karena mereka memancarkan fajar penerang di sekelilingnya. “Guru yang ditumbuhkan melalui proses pendidikan yang mengembangkan budi pekerti dan karakter akan mendorong siswa mengembangkan potensinya, dan menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat”, lanjut Unifah. Ketua Umum PB PGRI ini menyapa dan memberi semangat kepada seluruh guru di Indonesia agar tetap konsisten berkontribusi bagi kemajuan dunia pendidikan dan menolak menyerah dari segala keterbatasan yang dihadapi di lingkungan kerja dan tempat tinggal mereka.

Dalam kesempatan yang berbahagia bagi seluruh guru, pendidik, dan tenaga kependidikan Indonesia itu, hadir pula di Gedung Guru Indonesia, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ke-20 yang menjabat tahun 1993-1998. Pak Wardiman turut menyapa dan memberi ucapan selamat kepada seluruh guru yang mengikuti acara secara daring.

Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar PGRI Jusuf Kalla dalam sambutan secara virtual menyampaikan selamat Hari Ulang Tahun ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2020. Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa berbicara tentang guru identik dengan label kepahlawanan.”Guru selalu menjadi ungkapan kita tentang kepahlawanan, tentang kecerdasan, dan tentang pengabdian,” kata JK dalam puncak peringatan HUT ke-75 PGRI, kemarin. Ia juga menuturkan, bahwa tujuan utama negara manapun, termasuk Indonesia, yakni menyejahterakan bangsanya. Kesejahteraan bangsa, harus dimaknai dengan peningkatan kemajuan ekonomi sosial masyarakatnya, ujar JK. Kemajuan ekonomi, tidak akan bisa terjadi tanpa inovasi yang tumbuh dari ilmu dan teknologi, lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut menyampaikan sambutan dalam puncak peringatan HUT ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) yang dilangsungkan secara virtual tersebut. Anies mengucapkan selamat HUT ke-75 PGRI/HGN 2020 dan mengapresiasi jasa para guru, termasuk di tengah pandemi COVID-19. Menurutnya, guru adalah pendorong perubahan dan dunia pendidikan dihadapkan tantangan baru akibat pandemi Covid-19. “Guru sejak awalnya adalah pendorong perubahan. Ikut bekerja meraih kemerdekaan kemudian jadi garda terdepan di depan anak-anak kita, menyiapkan masa depan,” ujar Anies.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya mengucapkan selamat HUT ke-75 PGRI/HGN 2020 dan berterima kasih atas berbagai masukan konstruktif PGRI kepada pemerintah dalam hal ini Kemendikbud. Selama ini, Nadiem mengakui telah banyak menerima masukan yang bermanfaat dari PGRI dalam mengakselerasi tercapainya tujuan pemajuan pendidikan, khususnya penyelesaian permasalahan guru di tanah air. “Saya masih ingat, masukan yang disampaikan PGRI seperti menyederhanakan administrasi guru, pemanfaatan dana BOS, peningkatan pelatihan guru, penilaian pembelajaran,hingga penyelesaian masalah guru honorer. Ini menjadi bahan refleksi bagi kementerian untuk terus bekerja keras, kata Nadiem.

Puncak acara peringatan HUT ke-75 PGRI dan HGN 2020 ini diisi dengan berbagai acara kesenian, tari-tarian dari berbagai penjuru nusantara, kabaret, dan menyanyi solo. Para penampil acara sebagian besar terdiri dari para pelajar dan mahasiswa dari sekolah dan perguruan tinggi PGRI. Pada kesempatan ini, Ketua PGRI Smart Learning and Character Center (SLCC), Prof. Eko Indrajit menyampaikan beberapa inovasi PGRI SLCC di antaranya Radio dan TV Tunas, Olimpiade Guru (Gurulympics), Workshop Virtual WAVE, dan PGRI Massive Open Online Course (MOOC). Beragam inovasi PGRI ini dipersembahkan untuk guru-guru Indonesia, agar senantiasa belajar dan terus mengembangkan diri.

Hadir pada puncak acara ini secara luring dengan protokol kesehatan di Gedung Guru Indonesia, Gubernur Bangka Belitung Dr. Erzaldi Rosman Johan, S.E., M.M, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Wakil Bupati Sorong Suka Harjono. Selain itu, Yudi Latif tokoh intelektual Indonesia, penulis buku Pendidikan yang Berkebudayaan, juga hadir secara langsung.

Sumber: www.pgri.or.id